Selamat Datang di Notebook Sharie

Kamis, 14 April 2016

[Review] Blue Romance




Judul             : Blue Romance
Penulis          : Sheva Thalia
Penyunting      : Donna Widjajanto
Penerbit         : PlotPoint Publishing (PT. Bentang Pustaka )
Terbit            : 2012
Tebal             : 216 Halaman, 19 cm
ISBN             : 978-602-9481-16-7


Sinopsis

Selamat dating di Blue Romance, sebuah coffe shop yang buka setiap hari, dan mungkin kau lewati hari ini.
Blue Romance menyediakan kopi ternikmat dan sahabat saat kau dituntut untuk terus terjaga. Blue Romance juga punya banyak cerita. Ada kisah jatuh cinta dan patah hati, perpisahan dan pertemuan kembali. Kisah-kisah ini berbalut kafein dan aroma kopi, berderai tawa dan tangis, di sela desis coffe maker.
Seperti Latte, Affogato, Americano dan Espresso, setiap kisah punya kopinya sendiri.
Kisah mana yang cocok dengan kopimu??


**********

Ini pertama kali saya membaca novel karya dari Sheva. Novel ini sebenarnya novel lama, terbit empat tahun yang lalu, tapi saya baru membelinya saat ada bazar di salah satu toko buku.

Kavernya cukup menarik, dengan gambar secangkir kopi panas. Terlebih di bawahnya terdapat tulisan “Setiap kisah punya kopinya sendiri”. Saya berpikir bahwa di dalamnya pasti memuat berbagai cerita dan bermacam-macam jenis kopi.

Ternyata memang benar, novel ini memang kumpulan cerita (kumcer).  Ada 7 cerita pendek dengan tokoh yang berbeda, tidak ada saling terkait antara satu cerita dengan cerita yang lain. Hanya satu benang merahnya yaitu semua ceritanya terjadi di satu tempat yaitu Blue Romance – sebuah kedai kopi (Coffeshop) yang berada di daerah Cikini, Jakarta.  Jangan coba-coba mencari kedai kopi ini, karena hanya fiktif belaka. Good job.

Selain itu, saya juga mendapat pengetahuan tentang berbagai jenis kopi, mulai dari Affogato, Mochaccino, Café Latte, Americano, Caffe Macchiato, Coffee & Cream, dan Espresso. Saya jadi penasaran ingin mencoba semuanya.

Hampir semua cerita ini menggunakan sudut pandang orang pertama, dan hanya satu cerita yaitu “A Tale about One Day” yang menggunakan sudut pandang orang ketiga. Alurnya asyik, mengalir begitu saja. Walau kadang-kadang flashback.

Penulis juga menyisipkan beberapa kalimat dalam bahasa Jerman dan Perancis. Bagus sih, karena menunjukan kalau penulis menguasai beberapa bahasa asing. Namun sangat disayangkan, penulis tidak memberikan footnote. Karena tidak semua pembaca novel ini yang menguasai bahasa asing tersebut, termasuk saya.

Beberapa kutipan favorit:
  1. Aku adalah orang yang sangat menikmati waktu sarapan. (Hal. 15)
  2. I do care about you, more than friend… I know you don’t. (Hal. 106)
  3.  Menanggung beban karena menyukai, mencintai seseorang yang tak pernah bisa digapai hanya membuat diri dihantui penyesalan dan kesengsaraan yang konyol. (Hal.110)
  4.  Rokok nggak akan menyelesaikan masalahmu, karena yang bisa menyelesaikan masalahmu hanya kamu sendiri. (Hal. 115)
  5.  Beruntunglah mereka yang cepat lupa, karena mereka mendapatkan yang terbaik bahkan dari kesalahan-kesalahan mereka. (Hal. 131)
  6. Untuk melihat bintang, langit harus terlihat gelap. Untuk merasakan kedamaian, kita harus belajar menerima. (Hal. 170)

Overall, novel ini cukup ringan untuk dibaca sambil minum kopi. Bahkan saya dapat menyelesaikan novel ini beberapa jam saja. Saya memberikan rate 3/5 untuk novel ini.



Tidak ada komentar:

[Review & Giveaway] Blogtour The Boy Who Bought Me Breakfast During The Whole Year - Ikumisa

Judul: The Boy Who Bought Me Breakfasy During The Whole Year Penulis: Ikumisa Penerbit: Haru Terbit: Februari 2019 Tebal: 356 ISBN: ...